.jpg)
Uji kompetensi tersebut diikuti oleh 16 peserta yang terbagi dalam tiga kelas, dengan 11 orang dinyatakan kompeten, sementara peserta lainnya direkomendasikan untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuan jurnalistik mereka.
Kegiatan UKW ini juga mendapat dukungan penuh dari Organisasi Pro Jurnalis Media Siber (PJS), yang selama ini aktif dalam mendorong peningkatan kapasitas dan profesionalisme wartawan di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam keterangannya, Yasmend mengaku bahwa pengalaman mengikuti UKW menjadi pelajaran berharga, terutama dalam hal tanggung jawab moral dan penerapan kode etik jurnalistik.
“Ujian ini bukan hanya mengukur kemampuan menulis atau meliput berita, tapi juga menilai seberapa besar kesadaran kita terhadap kode etik jurnalistik. Seorang jurnalis harus mampu menyampaikan informasi yang transparan, kredibel, dan mudah dipahami publik,” ujar Yasmend.
Ia juga mengajak seluruh rekan seprofesi untuk terus menjunjung tinggi kode etik jurnalistik serta menolak segala bentuk penyebaran informasi hoaks yang dapat menyesatkan masyarakat.
“Mari kita bersama menjaga marwah profesi jurnalis dengan berpegang pada kebenaran dan integritas dalam setiap pemberitaan,” tambahnya.
Sementara itu, pihak PJS menegaskan komitmennya untuk terus mendorong para wartawan, khususnya di daerah, agar berkompeten dan berintegritas tinggi demi terwujudnya ekosistem media yang sehat, transparan, dan dipercaya publik,tutupnya.
(Hasanuddingulo)
