Notification

×

Iklan

KLIK DISINI untuk mendaftar

Tag Terpopuler

PT. DMS Cairan Linbah Diduga Cemari Sungai Sitabeak

Senin, 09 Juni 2025 | Juni 09, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-09T00:28:59Z


TAPTENG –Wikiberita.Info) Keberadaan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT. Dalanta Marsada Sukses (DMS), perlu perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), karena telah meresahkan warga Desa Simpang Tiga Lae Bingke, Kecamatan Kecamatan Sirandorung, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.


Mencuatnya masalah PT. DMS ini, berawal dari hasil temuan dari kunjungan kerja Komisi C DPRD Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), ke Perusahaan tersebut, Rabu (28/5).


Kepada sejumlah media, Anggota DPRD Tapteng Famoni Gulo mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan di lapangan, guna menginvestigasi keluhan masyarakat, terkait dugaan pencemaran lingkungan oleh limbah pabrik sawit.


"Hasil pengamatan kami di lapangan menunjukkan bahwa limbah hasil produksi PT. DMS, berpotensi mengganggu kesehatan dan mencemari lingkungan sekitar. Ini menjadi perhatian serius karena menyangkut kualitas hidup masyarakat,” ungkap Famoni kepada wartawan, Sabtu (31/5).


Menindaklanjuti temuan tersebut, sejumlah Media yang tergabung dalam Organisasi Ikatan Jurnalis Ono Niha (IJON), melakukan investigasi langsung kelapangan, guna memastikan kebenaran informasi tersebut.


Berdasarkan keterangan salah seorang warga yang berhasil ditemui Surtiyani Tinambunan mengatakan, sebelumnya sungai Aek Sitabeak yang jaraknya kurang lebih 200 meter dari lokasi kolam limbah PT. DMS, tepatnya di bawah jembatan dekat pinggir jalan besar, biasanya kalau musim kemarau sungai itu dipergunakan oleh warga sekitar untuk mandi dan menyuci.


"Namun saat ini sungai tersebut tidak bisa dipergunakan lagi karena bau dan berwarna coklat kehitaman, diduga akibat limbah cair dari perusahaan yang dibuang sembarangan melalui pipa ke parit pembatas lahan pabrik dan perkebunan warga, yang kemudian mengalir menuju sungai Aek Sitabeak," ujarnya, sabtu (7/5/2025).


Ia mengungkapkan, kolam limbah cair PT. DMS itu rentan terhadap longsor karena dindingnya terbuat dari tanah. Bukan itu saja, kolam limbah cair tersebut pernah meluap dan menggenangi sawah masyarakat dan miliknya, yang mengakibatkan gagal panen.


"Sawah saya dan sawah masyarakat lainnya, pernah gagal panen akibat meluapnya kolam limbah itu sewaktu hujan deras. Walau perusahaan tersebut membayar ganti rugi pada waktu itu, namun sawah yang kami kelola saat ini sudah tidak seperti sediakala. Awalnya tanaman padi subur, tapi lama kalamaan daunnya menguning dan mati," keluhnya.


Keluhan warga tersebut, dibenarkan oleh Kaur Umum Desa Simpang Tiga Lae Bingke Rosmawati Tumanggor, saat ditemui dikediamannya, sekitar 300 meter dari lokasi Pabrik PKS PT. DMS.


Menurut Rosmawati, hal yang wajar bila warga masyarakat merasa cemas dan resah dan keberatan. kolam limbah cair perusahaan itu; hanya dipisahkan parit kecil dengan lahan warga.


"Belakangan ini ada beberapa orang warga Desa Simpang Tiga Lae Bingke yang mengeluh dan merasa resah, karena limbah perusahaan tersebut mengeluarkan aroma bau busuk dan mendatangkan banyak lalat, apalagi saat dijemur baunya sangat menyengat sampai disini," tuturnya.


Bukan itu saja lanjutnya, Perusahaan ini kurang bermanfaat bahkan tega membohongi warga sekitar, yang menjual lahannya ke perusahaan tersebut.


"Sebelumnya sudah ada kesepakatan antara perusahaan dan warga termasuk saya, bahwa setiap warga yang menjual lahannya ke perusahaan, wajib dipekerjakan sebanyak 2 orang tiap rumah tangga, namun hal itu tidak terealisasi, perusahaan lari dari kesepakatan awal," kesal Rosmawati, mengakhiri. 

Penulis:(hasanuddingulo)

×
Berita Terbaru Update